Pembuatan Gula Tebu Lawang dengan bantuan tenaga Kerbau
Welly Rental, Sewa Mobil di Padang - 08126616448
Bila Anda masih punya waktu di
Puncak Lawang, jangan lupa membeli dan mencicipi manisnya Saka Lawang. Ya,
perjalanan ke sana yang melelahkan itu bisa sejenak diobati dengan rehat dan
menghilangkan dahaga dengan menikmati manisnya gula dari batang tebu. Perlu
diketahui, hampir di seluruh daerah tersebut terdapat perkebunan tebu rakyat
yang sengaja ditanam sebagai mata pencaharian masyarakat Puncak Lawang. Melalui
proses tradisional, tebu itu diolah menjadi gula tebu (saka) yang digunakan
sebagai bahan pemanis untuk masakan, terutama kue. Saka Lawang cukup populer
bagi masyarakat Minang.
Di sela-sela rimbunan kebun
tebu, berdiri gubuk bertiang kayu, beratap ilalang. Meski amat sederhana,
ratusan gubuk seperti itulah yang telah menebarkan manisnya gula ke antero
ranah Minang. Orang-orang Puncak Lawang menyebut ratusan gubuk seperti itu
kilang gula merah.
Air sari tebu yang manis diperas lewat gerinda
kayu atau besi yang diputar dengan menggunakan tenaga tradisional yaitu kerbau.
satwa itu ditutup matanya dengan tempurung kelapa agar patuh terhadap perintah
sebagai pemutar gerinda. Ya, kerbau sudah menjadi rekan setia para perajin gula
merah Puncak Lawang selama dua generasi.. Selanjutnya, air sari tebu dituang
dalam kuali besar untuk kemudian dipanaskan dalam tungku batu berbahan bakar
kayu dan ampas tebu. Dan bila air tebu telah mengental coklat kemerahan, itulah
saatnya menyiapkan cetakan-cetakan kayu. Pasta coklat dituangkan, setelah gula
merah mengeras, maka siap dipasarkan.source
Kembali ke halaman Website
Kembali ke halaman Website